REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH - Tahun ini sejumlah bank komersial di Arab Saudi akan meningkatkan pembiayaan perumahan mereka tahun ini. Tahun lalu, bank menawarkan kredit perumahan bagi warga Saudi sebesar lebih dari enam miliar riyal. Demikian seperti dikutip dari harian bisnis Al-Eqtisadiah.
Statistik resmi menunjukkan hanya sekitar 38 persen rakyat Saudi yang memiliki rumah. Sumber perbankan menjelaskan jumlah tersebut merupakan yang terendah dibandingkan dengan negara maju lainnya dimana terdapat 65 hingga 75 persen warganya memiliki rumah.
"Kebanyakan bank cenderung memperluas pembiayaan perumahan untuk unit perumahan di Kerajaan," kata Wakil Presiden Pertama dan Ekonom Senior Bank Komersial Nasional Saad Al-Sheikh, seperti dikutip dari laman arabnews, Jumat (10/2).
Dia mengatakan bank di Saudi memiliki likuiditas yang cukup untuk memberikan pinjaman perumahan lebih.
"Membangun rumah pribadi tidak akan menyebabkan penurunan harga sewa," kata Al-Sheikh.
Penurunan harga sewa rumah terjadi ketika proyek pembangunan perumahan negara selesai.
Dia meyakini proyek Kementerian Perumahan yang membangun 500 ribu unit rumah dengan biaya 250 miliar riyal akan meningkatkan permintaan dan secara otomatis menurunkan harga sewa. Menurutnya, hasilnya akan terlihat setelah 2014.
Ketua Layanan Perbankan Korporasi Bank Al Jazira Khaled Al-Othman mengatakan permintaan rumah meningkat setiap tahun. Ia mengatakan, biasanya permintaan akan rumah dilakukan oleh pasangan muda yang baru menikah.
"Wajar bagi bank untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan pembiayaan real estate," katanya.
Al-Othman mengatakan, dinilai dari angka pada tahun sebelumnya, permintaan untuk unit perumahan sangat menjanjikan. Dia mengatakan saham banknya dalam pembiayaan perumahan tahun lalu sekitar 25 persen.