REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Penyelidikan CIA komprehensif gagal untuk menemukan penyebab rusaknya pesawat tak berawak AS yang masuk wilayah di Iran tahun lalu. Untuk itu, AS minta pesawat tak berawaknya dikembalikan untuk penyelidikan lebih lanjut. Namun, Iran menolak permintaan itu.
FOX News mengutip seorang mantan pejabat intelijen yang mengatakan, "Penyelidikan komprehensif CIA selama sekitar 10 pekan tidak bisa mengetahui kerusakan yang menyebabkan RQ-170 pesawat tak berawak AS jatuh di Iran", katanya.
''Untuk mencegah terulangnya insiden di masa depan, para penyidik memerlukan pesawat tak berawak itu. Namun, Iran menolak untuk mengembalikannya," tambah laporan itu.
Washington awalnya membantah hilangnya pesawat itu sebelum mengubah ceritanya dan bersikeras bahwa kontak telah hilang dengan pesawat selama misi pengawasan atas Afghanistan.
Presiden AS Barack Obama akhirnya memecah kebisuannya dalam masalah ini pada 12 Januari lalu dan mengumumkan bahwa Washington telah meminta Teheran untuk mengembalikan pesawat tersebut. "Kami sudah meminta untuk kembali. Kita akan melihat bagaimana Iran menanggapi,'' Obama.
Iran, bagaimanapun, menjawab bahwa pesawat tak berawak itu sekarang menjadi 'aset nasional' dan telah dilakukan prosedur reverse engineering pada pesawat mata-mata AS. Teheran mengatakan pihaknya memiliki teknologi yang diperlukan untuk memecahkan kode dokumen data pesawat tak berawak AS yang ditangkap.