REPUBLIKA.CO.ID, TARABA --Pria yang diduga sebagai pelaku pengeboman di Nigeria akhir tahun lalu, Kabiru Sokoto, kembali ditangkap. Ia ditangkap di Taraba, negara bagian di timur Nigeria.
Sokoto dituduh sebagai anggota sekte Islam ekstremis, Boko Haram, yang disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengeboman pada peringatan Natal tahun lalu. Peristiwa tersebut menewaskan puluhan orang yang baru keluar dari gereja di Abuja, ibukota Nigeria.
Sokoto ditangkap pertama kali pada bulan lalu. Ia melarikan diri saat dikawal oleh polisi, sehari setelah penangkapan tersebut.
Seorang petugas keamanan mengatakan kepada AFP, Sokoto ditangkap Jumat (10/2) pagi di Mutum Biu di Taraba oleh polisi rahasia. "Saat ini ia sedang diterbangkan ke Abuja oleh angkatan udara Nigeria," katanya.
Otoritas Nigeria mengatakan, Sokoto telah merencanakan pengeboman 25 Desember. Ia berhasil melarikan diri saat polisi membawanya dalam pencarian rumah tinggalnya. Polisi mengatakan, iring-iringan mereka diserang oleh orang-orang yang diduga anggota Boko Haram.
Para wartawan pada waktu itu menilai, penyerangan tersebut adalah wujud tidak adanya kompetensi, atau bahkan lebih buruk dari itu, di pihak polisi. Mereka menduga ada semacam persekongkolan antara petugas kepolisian dan Boko Haram.
Boko Haram, yang berarti "pendidikan Barat adalah haram," adalah sebuah gerakan ekstremis Islam yang ingin menegakkan hukum syariah di Nigeria. Negara Afrika paling padat dengan 160 juta penduduk itu terbagi menjadi dua kawasan utama; wilayah utara yang dihuni mayoritas Muslim dan wilayah selatan yang dihuni mayoritas pemeluk Kristen dan sebagian kecil penganut animisme.