REPUBLIKA.CO.ID, NIAMEY -- Niger tidak akan mengekstradisi Saadi Qaddafi kendati putra pemimpin Libia yang dibunuh itu melanggar syarat-syarat suaka politik.
"Sikap kami sama -- kami akan menyerahkan Saadi Gaddafi ke satu pemerintah yang memiliki sistem keadilan imparsial dan independen," kata juru bicara pemerintah, Marou Amadou, kepada para wartawan di Niamey.
Saadi, yang mengungsi ke Niger setelah kejatuhan Tripoli mengakhiri pemerintahan ayahnya Muamar Qaddafi selama 42 tahun di Libya mengatakan kepada televisi Al-Arabiya lewat telepon bahwa dia akan kembali ke negerinya dan mengatakan pemberontakan di seantero negeri itu berkecamuk melawan para pemimpin baru.
"Saya akan kembali ke Libya kapan saja," katanya. "Pemberontakan sedang terjadi hari demi hari dan akan terjadi pemberontakan di seluruh negeri." Dikatakannya, rakyat Libya diperintah oleh "geng."
Dewan Transisi Nasional (NTC) yang memerintah Libya menanggapi dengan seruan baru kepada penguasa Niger untuk mengekstradisi Saadi Gaddafi, dengan menyatakan hubungan antara dua negara tetangga akan terganggu.