Senin 13 Feb 2012 13:02 WIB

Partai Islam Malaysia: Ganti Valentine dengan Hari Suami Istri

(ilustrasi)
(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Sejumlah organisasi Islam menyerukan agar umatnya tidak ikut-ikutan merayakan Hari valentine karena merupakan kasih sayang ala Barat. Bahkan di negara tetangga, Malaysia, Partai Islam Malaysia (PAS) tidak saja menyerukan agar umat Islam menjauhi peringatan Hari Valentine, tapi juga mengusulkan agar hari tersebut diganti menjadi hari Suami Istri. 

PAS cabang provinsi Kelantan, mengusulkan agar Hari Kasih Sayang diganti dengan Hari Suami Istri sebagai acara tahunan, karena dinilai lebih Islami.

Menteri Besar Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat mengatakan, lebih elok jika Hari Kasih Sayang diganti dengan Hari Suami Istri untuk melahirkan keluarga bahagia sesuai ajaran Islam.

Lebih dari itu, di Provinsi Penang, sejumlah LSM melancarkan kampanye hari Gerakan Menutup Aurat Antarabangsa (GEMAR) pada 11 hingga 14 Februari, untuk mendidik umat Islam di wilayah tersebut agar tidak merayakan Hari Valentine.

Sekretaris Pertubuhan Menangani Gejala Sosial Malaysia (UNGGAS) Asti Toba mengatakan, dalam kegiatan tersebut, anggota LSM akan melancarkan kampanye menutup aurat bagi umat Islam di kawasan sekitar Pantai Jerejak, Bayan Baru dan tempat istirahat Pantai Bersih di Bagan Ajam, Butterworth.

Presiden Pas, Datuk Seri Abdul Hadi Awang mengatakan, ajakan untuk tidak merayakan Hari Kasih Sayang itu tidak bertentangan dengan hak asasi manusia dan prinsip kebebasan di Malaysia karena hanya ditujukan bagi umat Islam saja.

"Orang bukan Islam yang merayakan itu hak dia, kita tidak boleh ganggu. Kita hanya mendorong umat Islam karena ini tanggung jawab agama," kata Abdul Hadi seperti dikutip Bernama, Senin (13/2).

Sebelumnya pada Jumat (10/2), Dewan Pemuda Pas menyerahkan memorandum tentang penolakan promosi Hari Kasih Sayang secara besar-besaran di media-media utama kepada Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Datuk Seri Dr Rais Yatim.

sumber : Bernama
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement