REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD — Irak mulai memompa minyak di lima kilang terapung Teluk untuk meningkatkan kapasitas ekspor mencapai 850 ribu barel per hari, pada Ahad (12/2). Perdana Menteri Nuri al-Maliki secara simbolis membuka katup pipa yang berjarak 535 kilometer (332 mil) dari selatan Baghdad.
Juru bicara kementerian minyak Irak, Assem Jihad, mengatakan pengenalan kilang minyak ini adalah bagian dari rencana untuk meningkatkan produksi dan kapasitas ekspor Irak. Ia berharap dua dari lima terminal yang direncanakan diharapkan akan selesai tahun ini.
Tujuan akhirnya agar Irak dapat mengekspor lima juta barel per hari minyak dari daerah selatan Baghdad. Direktur Jenderal Perusahaan Minyak Selatan, Fayyad Hassan Naima, mengatakan kilang akan siap mengekspor dalam beberapa hari ini. Sementara empat kilang lainnya akan beroperasi pada akhir 2013. Sejauh ini proyek telah menelan biaya 1,5 miliar dolar.
Saat ini, Iran memproduksi sekitar 2,9 juta barel per hari. Sebagian besar pendapatan pemerintah Irak berasal dari minyak, yakni sekitar dua pertiga dari produk domestik bruto Irak. Menurut Menteri Perminyakan Abdelkarimal-Luayb, Irak mengekspor rata-rata 2,1 juta barel per hari pada tahun 2011.
Irak juga berencana meningkatkan produksi dan ekspor tahun ini menjadi 3,4 juta barel per hari. Saat ini sekitar seperempat dari ekspor minyak Irak berasal dari wilayah utara Baghdad dan disalurkan dengan pipa ke pelabuhan Mediterania Ceyhan Turki.