REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Reza Rahimi menyatakan dukungan kepada Palestina dan gerakan perlawanan Palestina Hamas adalah di antara sikap tegas Republik Islam Iran.
Wakil Presiden Rahimi membuat pernyataan itu dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Palestina yang terpilih secara demokratis, Ismail Haniyeh, di Teheran, Minggu (12/2).
"Bangsa Palestina dan perlawanan mereka harus tahu bahwa bangsa Iran selalu mendukung mereka, dan selama ada perlawanan Republik Islam Iran akan berada di samping perlawanan dan bangsa Palestina," katanya.
Rahimi menyatakan perlawanan sama saja dengan membela Islam dan Palestina yang kini berada di bawah penindasan kejahatan Zionis.
"Tak perlu dikatakan,pasukan perlawanan akan menang dengan mengandalkan Allah dan menolak melawan kekuatan pengganggu," tambahnya.
Dengan mengeluh terhadap beberapa penguasa negara Muslim, Rahimi mencatat bahwa jika upaya oleh para penguasa yang ditujukan untuk merugikan pemerintah Suriah diarahkan untuk mendukung bangsa Palestina, tidak akan ada tempat bagi kaum Zionis di Timur Tengah saat ini.
"Posisi Republik Islam Iran adalah model yang cocok untuk masyarakat dunia. Kami berharap bahwa para penguasa negara-negara Muslim akan mendukung bangsa Palestina yang tertindas," tambah wakil presiden.
Dia menjelaskan bahwa Iran dan Palestina memiliki banyak kesamaan dalam berbagai bidang.
Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyeh, yang terpilih secara demokratis, pada bagiannya mengatakan mengingat perkembangan terakhir di negara-negara Arab, 'musim semi Arab' harus digunakan sesuai dengan kepentingan Palestina, membebaskan tempat-tempat suci Al Quds, Beit-ul-Moqaddas dan Masjid Al-Aqsa.
"Bangsa Iran memiliki sikap tak berubah dalam membela bangsa Palestina yang tertindas dan gerakan perlawanan Palestina, Hamas," tegasnya.
Haniyeh menyatakan puas dengan pertemuannya dengan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, Presiden Mahmud Ahmadinejad, Ketua Majlis (Parlemen) Ali Larijani, dan para pejabat senior lainnya selama kunjungannya ke Iran.