REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Suriah kecewa atas laporan yang disampaikan Kepala HAM PBB, Navi Pillay. Laporan itu, tidak mencerminkan kenyataan kondisi Suriah sendiri, karena didasarkan pada kesaksian oleh anggota oposisi dan kelompok bersenjata.
Utusan tetap Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari mengatakan kepada Majelis Umum, sangat jelas bahwa, mereka melawan pemerintah Suriah dan badan HAM PBB harus mendasarkan laporannya pada kesaksian oleh orang yang hidup di dalam wilayah Suriah. "Bukan mereka yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di Turki," katanya, Senin (13/2).
Dia juga mengkritik Pillay untuk menggambarkan kondisi hidup di Suriah sebagai tragis tanpa mengacu pada alasan yang menyebabkan keadaan tersebut. Ja'afari mengatakan bahwa, dukungan Barat terhadap Damaskus yang harus disalahkan atas situasi yang mengerikan ini, bukan pemerintah Damaskus.
Utusan Syria juga menuduh kepala HAM PBB mengabaikan dokumen kuat, yang membuktikan keterlibatan Al-Qaeda dalam kerusuhan negaranya.
"Al-Qaeda telah mengatakan di situsnya bahwa lima dari anggotanya tewas di kota-kota Suriah Homs dan Deir al-Zour dan telah meminta anggotanya untuk pergi ke Suria dan melawan pemerintah Suriah, tapi mereka diabaikan dalam laporan Pillay di Suriah," kata Ja'afari.