REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI - Bentrokan baru antar-suku meletus Selasa (14/2) di daerah gurun tenggara Libya, dengan seorang mengatakan lima anggota sukunya tewas, satu angka korban yang tidak dapat dikonfirmasikan secara independen.
Bentrokan antara suku-suku Zwau dan Toubu di kota Kufra meletus untuk hari ketiga secara berturut-turut, Selasa setelah 17 orang tewas dalam baku tembak dua hari pertama.
Turki Tobawi dari suku Toubu mengemukakan kepada AFP melalui telepon lima rekannya tewas Selasa, tetapi seorang anggota lain sukunya mengatakan yang ada hanya luka-luka dalam pertempuran itu. "Kami dikepung dari segala penjuru. Suku Zwai menembaki kami dengan senjata-senjata berat," katanya.
Ia menuduh Dewan Transisi Nasional (NTC) yang memerintah Libya mendukung Zwai dengan mengirim senjata-senjata dan para petempur untuk membantu mereka, yang juga dikonfirmasikan oleh satu sumber dari suku Zwai.
"Pemerintah mengirim para petempur ke Zwai. Rencananya adalah untuk menghancurkan suku Toubu," kata Tobawi, memperingatkan bahwa satu "pembantaian terjadi di mana pihak berwenang Libya ikut serta."
Satu sumber dari suku Zwai mengatakan satu pesawat yang mengangkut senjata-senjata dan para petempur mendarat di bandara Kufra Ahad malam untuk membantu para anggotanya.
Mohammed al-Harizi, juru bicara NTC, mengonfirmasikan bentrokan senjata Selasa itu tetapi mereka mengatakan ada "intensitas rendah dan antara para penyelundup yang dibantu unsur-unsur asing dan thuwar (revolusioner)."
Pertempuran seru antara dua suku itu pada Ahad dan Senin menewaskan sembilan anggota suku Zwai dan delapan warga Toubu.
Kedua kelompok itu menggunakan senjata-senjata ringan ketika pertempuran meletus Ahad, tetapi aksi kekerasan itu meningkat, dengan kedua pihak saling menembakkan granat berpelontar roket dan meriam-meriam anti-pesawat Senin, kata sumber-sumber.
Toubu didiskrismiansai bahkan semasa rezim diktator Muamar Gaddafi yang dibunuh itu. Bentrokan-bentrokan terbaru itu tampaknya meletus setelah seorang pria muda dari suku Zwai dibunuh di Kufra yang diduga dari Toubu tiga hari lalu, kata satu sumber Zwai.
Suku Toubu juga tinggal di Niger dan Chad. Kufra, dengan penduduk sekitar 40.000 jiwa terletak di perbatasan segitiga dengan Mesir,Chad dan Sudan.
Kota itu juga dilanda betrokan berdarah dalam pemberontakan anti-Qaddafi yang meletus di seluruh negara itu dan berakhir dengan tewasnya orang kuat itu Oktober tahun lalu.