REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perusahaan migas asal Perancis, Total E&P menyelenggarakan pameran seni dan kebudayaan Indonesia di Singapura, 21-25 Februari 2012. Pameran seni tersebut diselenggarakan oleh Total E&P Indonesia melalui Yayasan Bhakti Total bagi Indonesia Lestari (BTIL) bekerja sama dengan Alliance Francais Singapura.
Dalam acara tersebut akan tampil para seniman kontemporer seperti Heri Dono dan penari Didik Hadiprayitno alias Didik Ninik Towok, serta pemutaran film Sang Penari sebagai peraih Film Terbaik FFI 2011.
Selain itu, juga diadakan seminar tentang Novel Les chants de lle a dormir debout (The Book of Centhini), yang berisi pengalaman peneliti budaya asal Perancis, Elisabeth D Inandiak saat membantu penduduk sekitar Gunung Merapi, Jateng membangun kembali rumah-rumahnya yang hancur.
Sementara itu, Yayasan Bhakti Total bagi Indonesia Lestari (BTIL) akan menampilkan kerajinan tangan khas Kalimantan Timur yang dibina selama ini seperti anyaman keranjang, topi, dan alas lantai.
Yayasan Bhakti Total bagi Indonesia Lestari yang berdiri pada 2008, lahir dari kerinduan dan komitmen Total ikut andil melestarikan, mempromosikan, dan mengembangkan warisan kebudayaan Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Rote sampai Talaud.
Kegiatan Yayasan BTIL yang lain adalah penyelenggaraan Festival Wayang di Jakarta yang baru dimulai pada 2011 dan akan diadakan setahun sekali.
Total merupakan perusahaan migas asal Perancis yang mengelola Blok Mahakam di lepas pantai Kalimantan Timur sejak 1968. Blok tersebut memberikan kontribusi 30 persen produksi gas Indonesia dengan tingkat sekitar 2,5 miliar kaki kubik gas per hari dan juga 93 ribu barel minyak dan kondensat per hari pada 2010.
Pada 2012, sekitar 30 persen produksi gas dari Blok Mahakam akan dipasok ke pasar domestik.