Rabu 15 Feb 2012 17:41 WIB

Bikin Ulah Lagi, Israel Bangun Pusat Sejarah Yahudi di Kawasan Palestina

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ramdhan Muhaimin
Penganut Yahudi di Tembok Ratapan
Penganut Yahudi di Tembok Ratapan

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Pemerintah Israel memberikan izin kelompok garis keras Yahudi membangun sebuah pusat sejarah dan arkeologi Yahudi di Jerusalem Timur. Sontak usaha ini kemudian ditentang warga Arab, karena didirikan di wilayah yang dianggap dunia internasional masih dalam kawasan Palestina.

Persetujuan itu disampaikan Juru bicara Departemen Dalam Negeri Israel, Efrat Orbach yang dilansir dalam Arabnews, Rabu (15/2). 

Orbach mengatakan, komite perencanaan telah menyetujui Yerusalem Timur sebagai pusat sejarah Yahudi di Timur Tengah.

Pusat sejarah dan arkeologi ini akan dibangun di wilayah Silwan, sebuah lingkungan miskin dekat Kota Tua Jerusalem. Padahal wilayah Yerusalem Timur masih menjadi wilayah konflik Israel dan Palestina. Penduduk Arab sering berbenturan dengan polisi Israel dan penjaga yang melindungi 80 keluarga Yahudi yang menetap di sana.

Inisiatif pembangunan pusat sejarah dan arkeologi ini adalah sebuah kelompok pro pemukim Yahudi, Elad. Pusat sejarah Yahudi ini akan dibangun di atas area penggalian yang disebut Kota Daud, dengan akses reruntuhan dibawahnya. Israel mengklaim wilayah ini adalah wilayah yang sesuai di dalam alkitab sejak Daud memerintah 3.000 tahun yang lalu.

Warga Arab menentang upaya Israel ini. Mereka mengatakan wilayah pembangunan itu sebenarnya masuk dalam wilayah palestina. Walaupun Israel menganeksasi pada perang 1967, dan hingga saat ini tidak diakui dunia internasional.

Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ternyata masih cukup ragu dengan pembangunan ini. Ia khawatir pembangunan dapat memicu kekerasan lain. Karenanya, Netanyahu, telah menunda proyek renovasi kontroversial dari gerbang di dalam Kota Tua akibat keberatan dari negara-negara Arab.

sumber : arabnews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement