REPUBLIKA.CO.ID, MILAN - Italia telah meluncur kembali ke dalam resesi setelah ekonominya menyusut 0,7 persen pada kuartal keempat. Keadaan itu setelah pemotongan anggaran ketat ditujukan untuk menstabilkan keuangan publik.
Ekonomi Italia mengalami kontraksi 0,2 persen pada kuartal ketiga dan resesi biasanya didefinisikan sebagai dua kuartal berturut-turut ekonomi mengalami kontraksi. Angka-angka dari badan data Istat menunjukkan pertumbuhan secara keseluruhan sebesar 0,4 persen untuk 2011.
Resesi terakhir Italia terjadi selama krisis keuangan global pada 2009. Penyusutan kuartal keempat lebih besar dari yang diperkirakan oleh analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires, yang telah meramalkan kontraksi 0,4 persen.
Di bawah serangan di pasar keuangan atas raksasa utang nasional 1,9 triliun euro (2,5 triliun dolar AS), Italia telah mengadopsi beberapa paket penghematan skala besar sejak 2010 yang telah memperlambat kegiatan ekonomi.
Pemerintah sekarang meramalkan produk domestik bruto (PDB) kontraksi 0,4 persen tahun ini, tetapi bank sentral Italia (Bank of Italy) telah mengatakan pihaknya memperkirakan penyusutan menjadi antara 1,2 persen hingga 1,5 persen. Dana Moneter Internasional memperkirakan penurunan sebesar 2,2 persen.
Perdana Menteri Mario Monti, seorang mantan eurocrat dan profesor ekonomi, mengambilalih jabatan dari Silvio Berlusconi pada November sebagai kepala pemerintahan teknokrat yang tak dipilih lewat Pemilu dibebankan untuk menyelamatkan Italia dari bencana keuangan.