REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Wakil Presiden Cina, Xi Jinping dan para pemimpin pertahanan Amerika Serikat (AS) sepakat tentang perlunya memperluas hubungan militer antara dua negara setelah perundingan di Pentagon, Selasa (14/2).
Para pemimpin penting Cina menunjukkan kurang antusias untuk memperdalam hubungan keamanan dengan AS. Tapi berbeda Xi yang merupakan calon pemimpin negara itu, menyetujui kontak-kontak militer lebih banyak dalam perundingan dengan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta.
Setelah satu acara di Departemen Pertahanan menyambut Xi, kedua pihak membicarakan peningkatan komunikasi antara angkatan-angkatan bersenjata mereka sebagai unsur penting pada hubungan AS-China, kata Little dalam satu pernyataan.
"Mereka sepakat tentang perlunya dilakukan dialog yang meningkat dan substantif dan komunikasi untuk membantu memperluas saling pengertian dan percaya," kata juru bicara Pentagon George Little setelah Xi bertemu dengan Panetta dan perwira penting militer AS Jenderal Martin Dempsey, sebagaimana dilansir AFP, Rabu (15/2).
Mengutip saling kunjung oleh para kepala angkatan bersenjata masing-masing negara, Xi - yang sebelumnya bertemu dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih - menyatakan dukungannya bagi pertukaran kunjungan antara Panetta dan sejawatnya dari China,kata Little.
"Kedua pemimpin itu sependapat bahwa militer dua negara harus membicarakan secara khusus satu pogram pertukaran-pertukaran pada masa depan," kata Little.
Menegaskan tentang arti pentin kunjungan Xi itu bagi Washington, Pentagon menyambut dia dengan 19 tembakan meriam kehormatan, drum band dan pengawalan kehormatan dari satuan-satuan angkatan bersenjata.
Para pemimpin militer Cina sering menangguhkan kontak-kontak dalam tahun-tahun belakangan ini karena penjualan senjata Washington kepada Taiwan dan sengketa-sengketa wilayah di Laut China Selatan.
Cemas atas kekuatan militer Cina yang meningkat, para komandan AS telah lama mendesak dialog yang lebih reguler dengan mitra-mitra China mereka yang brrtujuan mencegah salah pengertian dan kemungkinan terjadi krisis.
"Amerika Serikat dan Cina adalah kekuatan-kekuatan Pasifik dan kami menyambut baik bangkitnya satu China yang sejahtera dan berhasul yang memainkan peran aktif dan bertanggung jawab dalam masalah-masalah keamanan regional dan global," kata Panetta.