Kamis 16 Feb 2012 03:01 WIB

Komisioner UE Dukung Reformasi Myanmar

Bendera baru Myanmar
Bendera baru Myanmar

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Komisaris Uni Eropa (UE) untuk Pembangunan Andris, Piebalgs, kemarin, menyuarakan dukungan dan dorongan untuk perubahan dan reformasi Myanmar saat ini, dan mengatakan bahwa tindakan tersebut dapat berdampak mengurangi sanksi-sanksi terhadap negara itu.

Sebelum mengakhiri tiga hari kunjungannya ke Myanmar di Yangon, Piebalgs mengatakan, "Tindakan-tindakan akan sepenuhnya ditinjau kembali pada April. Pelaksanaan pemilu sela pada 1 April dan pembebasan para tahanan politik akan mempengaruhi hasilnya."

Dalam pembicaraan konstruktif dengan Presiden U Thein Sein dan perbincangan dengan Ketua DPR U Shwe Mann, Piebalgs mengumumkan paket bantuan baru sebesar 150 juta euro (200 juta dolar AS) untuk dua tahun ke depan. Bantuan itu, katanya, hampir dua kali lipat dari bantuan Uni Eropa sejak tahun 1996.

Dana itu diberikan melalui PBB dan organisasi non-pemerintah sejak tahun 1996, digunakan untuk membiayai proyek-proyek di bidang kesehatan, pendidikan dan mata pencaharian, katanya, seperti diberitakan Xinhua dan dipantau Antara, Rabu (15/2).

Dia mengungkapkan bahwa bantuan sejak tahun 1996 telah mampu membantu hampir 90 ribu orang. Bantuan itu direalisasikan dalam mengolah tanah dan memiliki akses kepada pangan, membawa enam juta anak-anak ke sekolah atau pelatihan, serta mengobati dua juta orang dari penyakit malaria serta 600 ribu korban HIV/AIDS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement