Kamis 16 Feb 2012 07:36 WIB

Gara-gara Monopoli AS, Presiden Bank Dunia Berencana Undur Diri

Presiden Bank Dunia Robert Zoellick
Foto: Associated Press
Presiden Bank Dunia Robert Zoellick

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Bank Dunia Robert Zoellick, mengumumkan dirinya akan mundur pada akhir Juni 2012. Pengunduran diri itu untuk menyiapkan kemungkin perlawanan baru atas dominasi AS pada pemberi pinjaman pembangunan global itu.

Zoellick (58) mengatakan akan menyerahkan posisinya pada akhir lima tahun masa jabatannya, di mana ia menggiring Bank dan anggotanya melalui krisis ekonomi global, meski krisis keuangan berakar di AS dan Eropa namun memiliki dampak berat pada banyak negara-negara termiskin.

"Saya sangat senang bahwa ketika dunia memerlukan bank untuk ditingkatkan, pemegang saham kami menanggapinya dengan sumber daya diperluas dan dukungan untuk reformasi penting yang membuat kami lebih cepat, lebih efektif dan lebih terbuka," kata Zoellick dalam pernyataannya, Rabu (15/2).

"Bank sekarang kuat, sehat dan posisi yang baik untuk tantangan baru, dan karena itu merupakan waktu alami bagi saya untuk bergerak dan mendukung kepemimpinan baru," imbuhnya.

Kepergiannya menyiapkan pertempuran kedua dalam waktu kurang dari satu tahun tentang dominasi AS dan Eropa di Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF), dua lembaga keuangan multilateral terkemuka di dunia.

Bermula dari sebuah perjanjian tidak tertulis antara kekuatan Eropa dan AS ketika kedua lembaga yang berbasis di Washington itu diluncurkan pada 1945, semua presiden Bank Dunia yang berjumlah 11 orang hingga kini, semuanya diduduki warga AS, dan berjenis kelamin laki-laki. Sementara semua direktur pelaksana IMF berasal dari Eropa.

Setelah pengunduran diri tiba-tiba Ketua IMF Dominique Strauss-Kahn pada Mei tahun lalu, tekanan kuat muncul dari negara-negara berkembang untuk mengakhiri 'konspirasi' AS-Eropa dan menunjuk non-Eropa untuk memimpin IMF.

Namun pada akhirnya menteri keuangan Prancis Christine Lagarde dipilih di atas beberapa non-Eropa untuk menggantikannya, wanita pertama yang memegang pos itu.

"Sudah saatnya bagi AS untuk mengumumkan bahwa ia tidak akan lagi berusaha untuk memonopoli posisi presiden," kata sebuah kelompok dari lima lusin LSM dan aktivis dalam sebuah surat terbuka yang dipublikasikan Rabu oleh Proyek Bretton Woods, kritikus manajemen IMF dan Bank Dunia.

Dengan pengunduran diri Zoellick, spekulasi penggantinya difokuskan pada Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Menteri Keuangan Timothy Geithner dan mantan kepala Departemen Keuangan Larry Summers.

Juru bicara Gedung Putih Jay Carney menolak untuk mengomentari mereka atau nama lainnya. Tetapi dia mengatakan kepada wartawan di pesawat Air Force One bahwa pemerintah memiliki apresiasi yang jelas dari jasanya (Zoellick) kepada negaranya dan kepada masyarakat internasional melalui karyanya di Bank Dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement