Kamis 16 Feb 2012 08:47 WIB

Hentikan Dominasi AS, Brazil Dorong Presiden Bank Dunia dari Negara Berkembang

Bank Dunia
Bank Dunia

REPUBLIKA.CO.ID, BRAZILIA - Brazil mendesak Bank Dunia untuk memberikan pertimbangan yang tepat bagi calon negara berkembang menggantikan Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick dan tidak selalu diperuntukkan bagi orang Amerika saja.

"Tidak ada alasan bahwa Presiden Bank Dunia adalah spesifik kebangsaan. Seharusnya hanya diberikan kepada seseorang yang kompeten dan mampu," Menteri Keuangan Guido Mantega mengatakan, mendorong untuk mengakhiri tradisi 65-tahun.

"Tujuan kami adalah bahwa negara-negara berkembang memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing memimpin organisasi-organisasi multilateral," kata Guido.

"Saya percaya bahwa Amerika Serikat akan terus bersikeras bahwa pihaknya akan menjadi salah satu wakilnya. Tapi Kami sedang berupaya agar itu tidak terjadi,"cetusnya.

Zoellick mengatakan, ia akan mengundurkan diri di akhir lima tahun masa jabatannya pada akhir Juni, menyiapkan kemungkinan pertarungan baru atas dominasi AS pada pemberi pinjaman pembangunan global itu.

Washington mengatakan, segera akan mencalonkan kandidat untuk pengganti Zoellick.

Brazil telah mengkritik pengaturan sejak 1945, dimana kekuatan Eropa memilih kepala IMF sementara AS memilih presiden Bank Dunia.

Posisi kepemimpinan Bank Dunia adalah kuat, mengelola sebuah operasi besar dan 10.000 staf yang bertujuan untuk membantu negara dan orang keluar dari kemiskinan namun juga, melalui sumber daya keuangan yang sangat besar, mampu mengatur pengembangan dan prioritas sosial di seluruh dunia.

Dalam tahun fiskal sampai Juni 2011, bank membuat 26,7 miliar dolar AS komitmen pendanaan.

Brazil adalah anggota dari klub kekuatan negara berkembang BRICS - bersama dengan Rusia, India, China, dan Afrika Selatan - yang mencari pengaruh lebih besar dalam lembaga-lembaga keuangan multilateral seperti IMF dan Bank Dunia, yang keduanya berbasis di Washington.

sumber : ANTARA/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement