REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Sebuah laporan terbaru dari organisasi keselamatan anak Internasional, Save The Chidren, mengatakan, sekitar 450 juta anak di seluruh dunia mengalami (kekurangan gizi) malnutrisi. Kondisi yang memprihatinkan ini sebagian besar diakibatkan perang dan krisis ekonomi yang terus terjadi selama 15 tahun terakhir.
"Beberapa dekade sebelumnya dunia telah membuat kemajuan mengurangi kematian anak, turun dari 12-7,6 juta jiwa, tapi ini telah berbalik hingga saat ini dan menyebabkan malnutrisi yang parah," kata Direktur Save The Children, Justin Forsyth yang dikutip dari Presstv, Kamis (16/2).
Sekitar 450 juta anak malnutrisi dipastikan akan semakin terganggu pertumbuhan fisik dan mentalnya apabila tidak diambil tindakan pencegahan. Dan bila kondisi perang dan krisis ekonomi ini terus terjadi, diperkirakan satu dari empat anak dunia semakin berpotensi malnutrisi.
Menurut laporan ini juga, 300 anak meninggal setiap jam setiap hari karena kekurangan gizi yang kronis. Itu sama dengan sekitar 2 juta kematian per tahun.
Angka kelaparan global semakin parah selama dua dekade terakhir. Indeks Kelaparan 2011 menunjukkan bahwa enam negara memiliki tingkat kelaparan tertinggi hingga hari ini dari dua dekade lalu. Lima dari negara tersebut berada di Afrika dan satu negara adalah Korea Utara.
Indeks Kelaparan 2011 Global mengatakan bahwa Kongo, Burundi, Comoros, Swaziland dan Pantai Gading memiliki derajat lebih tinggi dari kelaparan hari ini daripada tahun 1990.