Kamis 16 Feb 2012 11:23 WIB

Duh, Satu dari Lima Pelajar di AS Pecandu Narkoba

Bendera Amerika Serikat
Foto: anbsoft.com
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS --  Narkoba jenis Xanax diduga menjadi penyebab kematian penyanyi kondang Whitney Houston. Narkoba jenis itu ternyata telah lama dikonsumsi para pelajar di Amerika Serikat (AS).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, menyebutkan bahwa satu dari lima siswa SMA di AS telah mengkonsumsi narkoba dan racikan obat penenang lain, seperti OxyContin, Vicodin, Adderall, Ritalin atau Xanax tanpa resep dokter.

Rabu (16/2) kemarin, polisi telah menangkap 17 mahasiswa yang diduga menjadi bandar dan menjual narkoba serta racikan obat penenang. Polisi telah menangkap empat pemain sepak bola, dari Texas Christian University (TCU) yang menjual dan mengedarkan narkoba di kampus.

Mereka juga meracik, narkoba seperti Xanax, Oxycotin, xanax, bersama dengan bentuk bubuk ekstasi lain yang biasa disebut "molly". "Mahasiswa yang ditangkap adalah bandar narkoba," kata Kepala Kepolisian TCU, Steven McGee. Ia menambahkan, siswa-siswa di kampus itu tertangkap, gara-gara menjadi kurir dan pengiriman kepada  petugas yang menyamar.

Menurut Michaelshouse.com, Marijuana adalah narkoba yang paling sering disalahgunakan di AS oleh anak di atas usia 12 tahun. Kemudian diikuti dengan obat penghilang rasa sakit resep, kokain dan halusinogen.

Sedangkan, menurut National Institute on Drug Abuse, resep obat yang paling sering disalahgunakan oleh kaum muda AS adalah penghilang nyeri, obat penenang, stimulan, dan antidepresan. 15,4 juta remaja melaporkan penyalahgunaan obat resep setidaknya sekali pada tahun 2007 (statistik terbaru).

Obat resep adalah kategori yang paling sering disalahgunakan untuk diracik bersama ganja kokain, heroin, obat metamfetamin dan lainnya.

National Institutes of Health memperkirakan bahwa hampir 20 persen orang di Amerika Serikat telah menggunakan obat resep untuk alasan non-medis dan penyalahgunaan obat terlarang.

sumber : presstv
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement