REPUBLIKA.CO.ID, MIRANSHAH, PAKISTAN -- Serangan pesawat tanpa awak milik AS kembali menewaskan lima gerilyawan di wilayah suku di Pakistan barat-laut, dekat perbatasan dengan Afghanistan, Kamis.
"Dua rudal ditembakkan oleh satu pesawat AS terhadap kompleks yang digunakan oleh gerilyawan di kota kecil Spalga, dekat Miranshah, dan lima gerilyawan telah tewas," kata seorang pejabat keamanan.
Serangan tersebut dikonfirmasi oleh dua pejabat lain keamanan di Miranshah, kota kecil utama di wilayah Waziristan Utara, yang diketahui menjadi kubu anggota gerilyawan yang memiliki kaitan dengan Taliban dan Al-Qaidah.
Para pejabat keamanan mengatakan beberapa gerilyawan lagi cedera tapi jumlah pastinya belum diketahui. Serangan paling akhir itu terjadi satu pekan setelah beberapa rudal AS menewaskan Badar Mansoor, tokoh paling senior Al-Qaidah di Pakistan, salah seorang sasaran utama Amerika di negeri tersebut dan dicari karena serangan yang menewaskan sejumlah orang.
Para pejabat Pakistan dan anggota kelompoknya mengatakan kepada AFP Mansoor --yang memiliki reputasi karena mengirim petempur ke Afghanistan dan mengoperasikan satu kamp pelatihan-- tewas dalam serangan satu pesawat tanpa awak AS di dekat perbatasan Afghanistan.
Para pejabat AS mengatakan sabuk suku Pakistan menjadi tempat berlindung bagi anggota Taliban yang berperang di Afghanistan, kelompok Al-Qaeda yang merencanakan serangan terhadap Barat, Taliban Pakistan yang secara rutin membom Pakistan serta petempur lain asing.
Namun serangan rudal tersebut memicu rasa anti-Amerika yang tersebar luas, yang memang sudah tinggi di Pakistan sejak serangan udara AS secara serampangan menewaskan 24 prajurit Pakistan pada November 2011.
Presiden AS Barack Obama pada Januari mengkonfirmasi untuk pertama kali bahwa pesawat tanpa awak milik AS telah mengincar gerilyawan Taliban dan Al-Qaeda di wilayah Pakistan, program yang telah meningkat di bawah pemerintahnya