REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang pejabat kementerian luar negeri Iran mengatakan aliran minyak Iran ke negara-negara Uni Eropa tidak akan dihentikan pada saat ini.
Hassan Tajik, direktur umum Biro Eropa Barat kementerian luar negeri mengatakan penundaan itu didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan "kemanusiaan".
Namun, Iran telah mengirimkan "pesan yang kuat dan serius" kepada Uni Eropa mengenai kontrak minyak. Republik Islam Iran menegaskan akan segera mencari pelanggan baru.
Sebelumnya beredar kabar, Iran telah memutuskan untuk menghentikan ekspor minyaknya ke Prancis dan Belanda, serta mengultimatum empat negara lainnya, yaitu Italia, Spanyol, Yunani dan Portugal. Keenam negara itu didesak untuk memperpanjang kontrak mereka dengan Iran dalam jangka panjang.
Pada Rabu pagi, TV satelit lokal PressTV melaporkan bahwa Iran telah memotong ekspor minyaknya kepada enam negara Uni Eropa (UE), namun nama-nama tidak disebutkan oleh saluran TV yang bersangkutan.
Pada Rabu, kementerian luar negeri Iran memanggil duta besar Prancis, Italia, Spanyol, Belanda, Yunani dan Portugal untuk membahas sanksi-sanksi Uni Eropa baru-baru ini terhadap Iran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
