REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemerintah Afghanistan dan Amerika Serikat (AS) telah memulai pembicaraan rahasia selama tiga hari dengan Taliban, kata Presiden Afghanistan Hamid Karzai, kepada The Wall Street Journal. Proses itu dapat mendorong pimpinan AS untuk berunding dalam waktu beberapa bulan.
Pemerintah Karzai sebelumnya telah dikeluarkan dari kontak awal antara Taliban dan AS, karena kelompok gerilyawan itu menentang keterlibatan pemerintah lokal yang mereka anggap sebagai boneka Washington. Namun sebagaimana dikutip The Wall Street Journal, Kamis (16/2), Karzai mengatakan Taliban sangat tertarik dalam penyelesaian perdamaian untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung 10 tahun di Afghanistan.
"Rakyat di Afghanistan mengingini perdamaian, termasuk Taliban. Mereka juga adalah manusia seperti kita semua. Mereka memiliki keluarga, mereka memiliki kerabat, mereka memiliki anak, mereka menderita pada saat sulit," kata Karzai dalam wawancara, Rabu (15/2) di Kabul.
"Telah ada kontak antara pemerintah AS dan Taliban, telah ada kontak antara pemerintah Afghanistan dan Taliban, dan telah ada kontak yang kami lakukan, kami semua, termasuk Taliban," kata Karzai, demikian laporan Reuters yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.