REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Barat saat ini sedang haus akan minyak mentah, akibat sanksinya terhada Iran. Oleh karena itu, Barat bersiap-siap untuk intervensi militer di Suriah dan serangan terhadap Iran yang berpotensi akan memicu perang dunia nuklir.
"Tatanan dunia baru multinasional, yang dipimpin oleh Anglo-Amerika dan Israel (dipelopori oleh PBB), sedang mempersiapkan penaklukan akhir dari Timur Tengah, Asia Tengah dan Afrika, dengan implikasi perang dunia nuklir," tulis analis politik, Larry Chin pada situs Global Research, Rabu (15/2), dikutip press tv.
"Suriah dan Iran terus-menerus tidak stabil. Operasi CIA terus-menerus dilakukan selama berbulan-bulan dan tahun untuk mengawasi kedua negara ini. Akhirnya, dua negara yang ditargetkan ini turun secara berurutan, dan ini sebagai bagian dari satu acara, yaitu perang, "tambahnya.
Para analis terkemuka menyatakan bahwa, kenaikan harga minyak menimbulkan ancaman bagi ekonomi dunia Barat yang digerakkan oleh komoditas satu ini. Sehingga, keinginan untuk memuaskan kehausan ini telah meningkatkan kemungkinan serangan terhadap Suriah dan Iran.
"Kekaisaran ini (Barat) bersikeras mengamankan apa yang diperlukan untuk mempertahankan mesin ekonomi dan industrinya yang sekarat, terlepas dari berapa banyak nyawa yang akan diambil dalam prosesnya," kata Chin.