REPUBLIKA.CO.ID, Gara-gara keisengan seorang pria yang mengaku membawa bom, bandara Schipol, Amsterdam, Belanda, kacau-balau.
Semua koran Belanda menyorot kekacauan di bandara Schiphol Amsterdam belum lama ini setelah seorang pria berteriak dari kamar kecil bahwa ia membawa bom. "Puluhan penerbangan ditunda dan dibatalkan. Schiphol lumpuh total," tulis koran Algemeen Dagblad.
Setelah dua jam satuan khusus pelacak bahan peledak, polisi, dinas kebakaran, dinas ambulans berhasil menahan seorang pria Rusia (40 tahun) yang setelah bertengkar di sebuah toko di kompleks bandara, bersembunyi di kamar kecil kemudian berteriak bahwa ia membawa bom.
Pria yang iseng itu menyebabkan pihak keamanan mengosongkan dua terminal. Ribuan penumpang diminta agar menyebar ke terminal tiga. "Pria yang ditahan dan tidak punya kartu identitas, ternyata seorang pria Rusia berumur 40 tahun," demikian koran de Volkskrant.
Lengkap dengan peralatan yang canggih dan anjing pelacak, satuan khusus tidak menemukan bom. "Tidak ada bom, tetapi terjadi kekacauan luar biasa di bandara Schiphol," tulis koran Trouw.
Menurut polisi bandara, Schiphol sering menerima ancaman bom. Setiap ancaman selalu ditanggapi dengan serius. Sekalipun ancaman palsu, pelaku selalu ditangkap dan dikenakan denda yang tinggi.
Apalagi di saat liburan musim panas, di saat kepadatan Schiphol mencapai puncaknya, aparat keamanan dengan senjata lengkap nampak hilir mudik di antara ribuan penumpang.
Laporan lewat telepon, SMS, atau internet juga selalu ditanggapi dengan serius. Aparat keamanan selalu berhasil melacak pelaku yang iseng dan jail. Tahun lalu seorang pria yang jail menulis bom di kaca bandara, diharuskan membayar denda 50 ribu euro.
Masih belum jelas, berapa kerugian yang diakibatkan oleh penundaan dan pembatalan puluhan penerbangan Senin kemarin. "Yang paling banyak menderita kerugian adalah maskapai-maskapai penerbangan," demikian otoritas bandara Schiphol seperti dikutip koran de Volkskrant.