Jumat 17 Feb 2012 10:01 WIB

Naiknya Harga Minyak Belum Pengaruhi Ekonomi AS

bensin di amerika (ilustrasi)
Foto: greencar
bensin di amerika (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak mentah yang naik rupanya belum berpengaruh pada perekonomian Amerika Serikat (AS) secara umum pada Kamis (16/2) waktu setempat atau Jumat (17/2) pagi. Hal ini disebabkan oleh membaiknya sektor perumahan, inflasi harga produsen lebih rendah, dan banyak perbaikan di pasar pekerjaan.

Hal ini, seperti pemberitaan AFP yang dipantau Antara, Jumat pagi, memberikan sedikit gambaran perbaikan ekonomi AS dalam beberapa pekan terakhir. Ekonomi AS yang bertahan juga memungkinkan terjadinya kesepakatan utang bagi Yunani. Perbankan Eropa bertukar obligasi Yunani untuk penerbitan baru, memungkinkan lolosnya kesepakatan pembiayaan kembali pemerintah Yunani.

Kenaikan harga minyak mentah di pasaran disebabkan oleh putusnya pasokan dari Yaman akibat konflik di negara itu dan ketegangan situasi yang melanda negara pemasok utama minyak, Iran. Pemangkasan ekspor minyak mentah juga terjadi di Sudan Selatan.

Selain itu, dampak terakhir cuaca dingin ekstrem di Eropa sangat berpengaruh pada kebutuhan minyak mentah. Analis minyak AS, Phil Flynn dari PFG Best, berpendapat bahwa kebutuhan bahan bakar minyak di Eropa sangat tinggi setelah cuaca dingin ekstrim melanda sebagian besar benua itu pada bulan lalu.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, bertambah 51 sen dari Rabu menjadi ditutup pada 102,31 dolar AS per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April naik 1,18 dolar AS menjadi 120,11 dolar AS di London.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement