Jumat 17 Feb 2012 21:47 WIB

Selat Hormuz, Antara Iran, Penyelundup dan Kembang Api (2)

Armada 18 kapal perang Angkatan Laut Iran
Foto: irib
Armada 18 kapal perang Angkatan Laut Iran

REPUBLIKA.CO.ID, Kapal-kapal Iran, yang disebut angkatan Laut, FIAC, ialah motorboat kecil dengan senapan mesin yang bertengger di atasnya. Terlepas dari fakta bahwa kapal-kapal perang AS begitu besar hingga membuat mereka seakan kurcaci, pejabat militer AS tetap khawatir bahwa satu dari FIAC memiliki bahan peledak yang bisa menimbulkan kerusakan signifikan terhadap kapal Induk AS. Karena itulah kapal perusak dan penjelajah meberikan perlindungan. Mereka berdua adalah ototnya.

Dalam pelayaran di USS Cape St George, para pelaut bertugas di pos-pos mereka sangat awal yakni pukul 2 dini hari untuk menyiapkan hari keberangkatan. Para pemegang kendali senjata mengambil posisi di sekitar kapal.

Cape St.George memiliki amunisi rudal dengan kemampuan masif (rudal penjelajah, harpoons dan banyak lagi yang lain). Bisa dibilang kapal ini berisap untuk melakukan serangan terhadap ancaman baik dari laut dan udara bila dibutuhkan.

Sekitar pukul 7 malam, helikopter lepas landas dari Cape St Goergo untuk melakukan pemantauan selama misi. Helikoter itu juga diperangkati amunisi berupa setengah lusin rudal Hellfire begitu terbang.

Kapal perusak USS Sterett kemudian mengambil komando. Ia berlayar sekitar 2 kilometer di depan kapal induk Abraham Lincoln. Bertugas melindungi kapal induk, USS Capet St. George berlayar dengan jarak juga sekitar 2 kilometer di belakang Lincoln dalam posisi siap bereaksi terhadap ancaman apa pun.

Beberapa jam pertama terjadi perisitiwa yang tak diharakan. Ketiga kapal tadi berpapasan dengan beberapa kapal kargo komersial. Sementara, helikopter AS terbang di atas memperingatkan kapal-kapal tadi terhadap ancaman.

Begitu kapal mendekati bagian paling sulit dalam transit, yakni knuckle, pesawat tanpa awak (drone) Predator menandai keberadaan F27 milik Iran. Beberapa menit kemudian pesawat pengintai Iran terbang di sisi kapal. Peristiwa ini bisa dibilang rutin, begitu kapal pemantau Iran terlihat, semua pelaut di kapal langsung menggunakan teropong mereka dan keluar untuk melihatnya meski sekilas. (bersambung)

sumber : msnbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement