REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI---Warga di Benghazi Libya memperingati satu tahun Revolusi 17 Februari 2011 yang menggulingkan rezim Moammar Qadafi.Perayaan spontan berlangsung di berbagai kota di seantero negara itu. Di Benghazi, Libya Timur, para pejabat keamanan berada dalam keadaan siaga penuh ketika ratusan orang bersorak-sorai dan mengibar-ngibarkan bendera di luar gedung pengadilan kota itu. Perayaan resmi diperkirakan berlangsung Jumat ini.
Banyak warga Libya mengungkapkan rasa puas dan optimisme mereka dengan apa yang telah dicapai setelah revolusi itu.
Meski demikian, mantan menteri perminyakan dan keuangan, Ali Al Tarhoni, mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Ia mengatakan, revolusi telah memenuhi tuntutan penting, yakni membebaskan negara dan menggulingkan rezim otokratik, namun kini negara sedang berada dalam tahap pembangunan kembali.
Pasukan transisi melancarkan pemberontakan Februari lalu dan mengusir Qadafi dari Tripoli pada bulan Agustus, yang sekaligus mengakhiri kekuasaannya yang telah berlangsung selama 42 tahun. Ribuan orang tewas dan terluka dalam konflik itu.
Qadafi tewas Oktober lalu ketika pasukan oposisi menyerbu Sirte, kampung halaman mantan pemimpin itu.