Sabtu 18 Feb 2012 07:42 WIB

Iran Siap Berunding Soal Nuklir, AS-Uni Eropa Malah Bingung

Menlu AS Hillary Clinton (kanan) dan kepala kebijakan LN Uni Eropa Catherine Ashton memberikan pernyataan soal tawaran Iran melakukan perundingan soal program nuklirnya (17/2).
Foto: AP
Menlu AS Hillary Clinton (kanan) dan kepala kebijakan LN Uni Eropa Catherine Ashton memberikan pernyataan soal tawaran Iran melakukan perundingan soal program nuklirnya (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Menanggapi keinginan Iran utnuk melakukan perundingan soal program nuklirnya, AS dan Uni Eropa justru terkesan bingung.  

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton mengatakan, mereka kini mengkaji isi surat Iran mengenai tindak lanjutnya lagi pembicaraan yang macet itu.

Surat dari juru runding nuklir Iran Saeed Jalili itu adalah jawaban atas surat Ashton yang dikirim bulan Oktober. Clinton menilai jawaban Iran itu “satu langkah penting”.

Kelompok P5+1 itu terdiri atas lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu Amerika, Inggris, Cina, Prancis dan Rusia, ditambah Jerman. Ashton, mewakili kelompok yang berhubungan dengan Iran,  mengatakan surat itu menandai kemungkinan Iran siap memulai pembicaraan.

Amerika dan Uni Eropa telah meningkatkan sanksi terhadap Iran karena prihatin Iran hendak membuat senjata nuklir. Iran menegaskan program nuklirnya bertujuan damai. Menurut Ashton, sanksi-sanksi membuahkan hasil, tapi menyatakan masyarakat internasional ingin menyelesaikan isu nuklir melalui pembicaraan.

Perbankan internasional, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication,  menyatakan siap menghentikan layanan kepada bank-bank Iran yang menjadi sasaran sanksi Uni Eropa. Ditambahkan, pihaknya siap bertindak segera setelah memiliki kejelasan tentang undang-undang Uni Eropa yang kini sedang dirancang. Washington selama ini mendesak Uni Eropa agar memblokir akses bank-bank Iran ke perbankan itu.

sumber : voanews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement