REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemimpin oposisi dan Partai Demokrat Thailand Abhisit Vejjajiva Sabtu terbang ke Myanmar untuk bertemu dengan tokoh pro-demokrasi Aung San Suu Kyi.
Abhisit mengatakan sebelum berangkat ke negara tetangga itu bahwa pertemuan tersebut diatur sejak masa jabatannya sebagai perdana menteri Thailand. Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan rekonsiliasi nasional dan pembangunan demokrasi di Myanmar, kata pemimpin Demokrat itu, dan menambahkan bahwa ia akan bertukar pikiran dengan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian tersebut meliputi arah perubahan di Myanmar.
Abhisit mencatat bahwa tetangga Thailand itu telah berubah dengan cepat dan fenomena tersebut berdampak pada seluruh wilayah Asia Tenggara. Mantan perdana menteri itu menambahkan bahwa ia berencana untuk menindaklanjuti perkembangan proses demokrasi di Myanmar, serta membantu menempa kerja sama antara kedua negara dan lebih memperkuat Perhimpunan Bangsa Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di mana Thailand dan Myanmar adalah negara-negara sesama anggota.
Kunjungan pemimpin oposisi itu terjadi setelah Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra bertemu dengan Ketua Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung San Suu Kyi Desember lalu, dan mengatakan dia mendukung proses demokrasi negara tetangga itu.
Yingluck memuji semangat dan tekad Suu Kyi yang kuat untuk meningkatkan perkembangan demokrasi di Myanmar secara konstruktif. Dia mengatakan Thailand adalah sekutu dan teman dekat Myanmar dan ingin melihat tetangganya itu melanjutkan pembangunan di segala bidang.