REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Keputusan Iran menghentikan ekspor minyak ke beberapa negara anggota Uni Eropa telah menimbulkan kekhawatiran serius. Italia, salah satu konsumen utama minyak mentah Iran, mulai menyuarakan kekhawatiran mereka.
Senator Partai Demokrat Roma, Francesco Ferrante, menyuarakan keprihatinan serius Italia tentang keputusan Teheran yang menghentikan ekspor minyak ke beberapa negara Eropa. Dia mengatakan Italia akan menjadi negara Eropa paling menderita jika Iran menghentikan ekspor minyaknya.
''Italia akan menderita jika Iran memotong pasokan minyak ke negara-negara Eropa," katanya kepada Press TV. "Italia terlalu banyak tergantung pada minyak asing dan tidak memiliki strategi energi sendiri.''
Ferrante mengatakan kehidupan sehari-hari orang Italia akan terpengaruh. Karena, harga bahan bakar dipastikan cenderung naik sebagai konsekuensi pemotongan minyak Iran. "Pemotongan minyak Iran juga akan memiliki konsekuensi negatif terhadap perusahaan Italia," tambahnya.
Komisaris Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, berusaha menemukan solusi diplomatik untuk masalah ini. "Italia bergantung pada Iran karena sekitar 13 persen dari impor minyak mentahnya dari Iran,'' kata Ashton. ''Beberapa perusahaan Italia juga terlibat di kedua eksplorasi minyak dan kegiatan industri di Iran."