REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Israel pada akhirnya akan membuat keputusannya sendiri mengenai serangan terhadap Iran. Hal itu disampaikan kata kepala staf militernya Letjen Benny Gantz dalam satu wawancara yang disiarkan Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Benny saat seorang pejabat senior AS tiba di Israel untuk berunding mengenai Republik Islam itu. "Israel adalah penjamin utama keamanannya sendiri; ini adalah peran kami sebagai militer, negara Israel harus mempertahankan dirinya," kata kepada stasiun televisi Saluran Satu TV milik negara.
"Kita harus mengikuti perkembangan-perkembangan di Iran dan proyek nuklirnya, tetapi dalam tatakrama yang sangat luas, memperhitungkan apa yang dilakukan dunia, apa yang diputuskan Iran, apa yang akan kita haru lakukan atau tidak lakukan," katanya.
Dalam pekan-pekan belakangan ini, ada spekulasi bahwa Israel sedang semakin dekat untuk melancarkan serangan pendahuluan pada fasilitas program nuklir Iran, kendatipun Israel membantah ada keputusan seperti itu.
Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat dan Iran mengirim kapal-kapal perang memasuki Mediterania melalui Terusan Suez untuk menunjukkan "kekuatan", satu tindakan yang menurut Israel akan dipantau dengan seksama.
Pada Rabu, Iran mengatakan pihaknya telah memasang 3.000 sentrifugal lainnya untuk meningkatkan kemampuan pengayaaan uraniumnya dan meningkatkan eksplorasi dan pengolahan batang kuning uranium.
Dan Israel menuduh bahwa gelombang serangan baru-baru ini ditujukan pada para diplomat Israel dilakukan para agen Teheran. Tuduhan-tuduhan itu dibantah keras oleh Iran.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Tom Donilon , Ahad mulai berunding dengan para pejabat Israel mengenai berbagai masalah termasuk Iran, dua pekan menjelang kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington untuk berunding dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih mengenai topik yang sama.
Satu artikel di surat kabar Washington Post baru-baru ini mengatakan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta memperkirakan Israel mungkin menyerang instalasi-instalasi nuklir Iran dalam beberapa bulan ke depan.
Menurut Gantz, yang wawancaranya dilakukan menjelang perkembangan Sabtu itu, Iran tidak hanya merupakan satu "masalah Israel", tetapi juga dunia dan masalah kawasan".
Pada Sabtu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menyerukan dunia memperketat sanksi-sanksi terhadap Iran sebelum negara itu memasuki satu "zona imunitas" terhadap serangan fisik untuk menghentikan program nuklirnya.
Iran dikenakan empat kali sanksi PBB dan sejumlah tindakan sepihak AS dan Uni Eropa menyangkut program nuklirnya, yang Teheran tegaskan hanya untuk tujuan damai tetapi banyak negara menduga program nuklirnya untuk embuat senjata-senjata.