REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Peneliti Douglas Farah mengklaim bahwa Iran mencoba mengembangkan hubungan dengan Amerika Latin untuk memanfaatkan mereka dengan cara menggunakan wilayah tersebut. Penggunaan wilayah ini untuk menyerang kepentingan Amerika Serikat dan mengurangi dampak sanksi internasional pada ekonomi Iran.
"Yang dikhawatirkan adalah pencarian Iran untuk bahan baku nuklir. Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper, baru-baru ini juga menggambarkan kesadaran Iran yang meningkat untuk melakukan serangan di wilayah AS," kata Farah seperti dikutip Press TV.
Mantan Duta Besar AS untuk Organisasi Negara Amerika, Roger Noriega, mengatakan bahwa Presiden Venezuela, Hugo Chavez, dan Mahmoud Ahmadinejad telah bersekongkol untuk melancarkan sebuah perjuangan asimetris terhadap keamanan AS dari Amerika Latin.
Asisten Sekretaris Urusan Belahan Bumi Barat dari Kementerian Luar Negeri AS, Roberta Jacobson, mengatakan pengaruh Iran semakin berkembang di Amerika Latin. Hal tersebut telah mengkhawatirkan Washington. ''Washington percaya bahwa pengaruh Iran adalah tidak positif untuk wilayah itu.''
Pada 6 Januari lalu, AS juga telah memperingatkan negara Amerika Latin untuk tidak memperluas hubungan diplomatik dan bisnis dengan Iran. Mereka mengungkapkan keprihatinan dan ketakutannya atas Iran yang dapat menjangkau belahan bumi Barat.
Iran telah berusaha memperluas hubungan dengan negara-negara Amerika Latin dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan popularitas Iran di Amerika Latin telah menimbulkan kekhawatiran besar di Amerika Serikat. Karena, AS menganggap wilayah tersebut sebagai halaman belakang strategis dan lingkup pengaruh tradisional.