REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Kapal Perang Iran berlabuh di pelabuhan Suriah di Tartus. Kantor berita 'Mehr' mengatakan, pengiriman kapal perang tersebut disebabkan kekhawatiran yang besar terhadap kekuatan Zionis. 

Pejabat Iran selalu merujuk kekuatan zionis kepada Israel. Stasiun televisi Iran berbahasa Inggris, Press TV mengatakan, dua kapal perang Iran telah tiba di pelabuhan dimana menjadi satu-satunya pangkalan angkatan laut Rusia di Meditarania.

Deputi kepala Komite Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional pada Parlemen Iran, Hossein Ebrahimi mengatakan, kehadiran angkatan laut Iran di perairan Suriah adalah bentuk peringatan yang jelas kepada AS agar menahan diri untuk mengintervensi Suriah. 

Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayari, mengumumkan Sabtu bahwa "angkatan laut strategis" negara itu melewati Terusan Suez untuk kedua kalinya sejak Revolusi Islam 1979.

Sayari tidak menyebutkan berapa banyak kapal yang sedang ditugaskan.

Kekerasan di Suriah terus berlangsung selama akhir pekan. Pada Sabtu, pasukan menembakkan para pelayat di pemakaman di Damaskus, menewaskan sedikitnya satu orang.

Sebelumnya pada Ahad (19/2), Mesir menarik duta besarnya untuk Suriah dan Damaskus dilaporkan telah menanggapi dengan baik.

Kelompok hak azasi manusia mengatakan pemberontakan 11-bulan terhadap Presiden Bashar al-Assad telah menewaskan lebih dari 7.000 orang. Pemerintah mengatakan sekitar 2.000 anggota pasukan keamanan telah tewas memerangi "geng-geng bersenjata dan teroris" yang mengacaukan keamanan Suriah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika