Senin 20 Feb 2012 12:03 WIB

Giliran Pakistan Ditekan AS untuk Operasi Intelejen Anti-Iran

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ramdhan Muhaimin
Peta ilustrasi Iran dikelilingi sekutu AS
Peta ilustrasi Iran dikelilingi sekutu AS

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Amerika Serikat (AS) terus meluaskan operasi untuk mengawasi dan menekan Iran. Negara eks-adidaya ini membuka kedoknya sendiri dengan mengintervensi urusan Pakistan dalam mengurangi ketegangan di wilayah konflik Balochistan, Pakistan. Wilayah tersebut berbatasan dengan wilayah kedaulatan Iran.

Campur tangan AS ini dengan 'mengiming-imingi' resolusi kedaulatan bagi warga di wilayah tersebut, dengan imbalan agar AS dapat membangun pangkalan operasi intelejen di wilayah yang berbatasan dengan Iran tersebut. 

"Seperti biasa, tidak akan ada yang terungkap pergolakan di Balochistan melainkan bagian dari ambisi AS untuk mendirikan basis intelijen karena dekat perbatasan Iran, "kata seorang pejabat Pakistan kepada media Pakistan, Tribune Ekspres, Ahad (19/2) ketika akan membahas resolusi yang sedang dimainkan AS sebagai taktik tekanan bagi Pakistan.

"Mereka (AS) ingin menggunakan tanah kita untuk memata-matai Iran, yang kita tidak pernah mengizinkan," kata pejabat, yang tidak mau disebutkan namanya. Tiga pejabat Pakistan, dua dari badan keamanan dan satu dari kalangan diplomatik, menegaskan diplomat AS dan para pemimpin militer telah meminta izin beroperasinya agen Pakistan dekat dengan perbatasan Iran di Balochistan.

Informasi itu datang beberapa hari setelah laporan kepada parlemen dengan menyalahkan badan keamanan Pakistan. Atas dasar tuduhan penghilangan paksa dan pembunuhan warga sipil di wilayah Balochistan, sehingga warga setempat menyerukan kemerdekaan di provinsi terbesar di negara itu. 

Permainan AS terhadap Pakistan ini berkaitan adanya kunjungan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad ke Pakistan untuk menghadiri pertemuan puncak trilateral. Awal pekan lalu, sebuah deklarasi bersama yang dikeluarkan oleh tiga negara, Pakistan-Iran-Afghanistan pada pertemuan puncak di Islamabad. Pertemuan tiga negara ini berkeinginan untuk melakukan perlawanan kolektif untuk setiap pergolakan oleh kekuatan asing di wilayah tersebut.

sumber : presstv
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement