REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Pemerintah Mesir juga ikut-ikutan menarik duta besarnya dari Suriah. Keputusan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Mohammed Kamel Amr, Ahad (19/2), usai biercara dengan duta besar Suriah Mesir untuk Suriah, seperti dilaporkan media pemerintah, MENA.
Penarikan dubes tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan isolasi terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad dan menekannya untuk segera mengakhiri tindak kekerasan di negara itu. "Suriah telah bereaksi menanggapi tindakan Mesir ini dengan menarik kembali Duta Besar mereka yang berkedudukan di Kairo," ujar Kementerian Luar Negeri Mesir seperti dikutip Reuters, Senin, (20/2).
Langkah Mesir ini merupakan tindak lanjut dari seruan Liga Arab yang meminta negara-negara Arab untuk memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Suriah. Dalam upaya perlawanan terhadap Assad, negara-negara Teluk sebelumnya telah melakukan hal yang serupa untuk menarik dubesnya.
"Keputusan Mesir ini adalah sebuah pernyataan sikap bahwa Mesir tidak puas melihat kondisi Suriah sekarang ini," ujar juru bicara Menteri Luar Negeri Mesir Amr Rushdy menurut kantor berita negara itu.
Ditambahkan Amr Rushdy kendati demikian Mesir tetap menghormati langkah Suriah yang juga menarik Duta Besarnya dari Kairo. Mesir, katanya, mencermati langkah demi langkah untuk mengakhiri krisis di Suriah. Kairo, ungkapnya, telah aktif berpartisipasi di balik layar dan juga dalam pelbagai forum internasional.
Sebelumnya, Liga Arab telah mencapai sebuah resolusi hari Ahad dan memutuskan untuk memperketat sanksi ekonomi terhadap Suriah, menyerukan negara-negara Arab untuk menghentikan semua kerjasam adiplomatik dengan mereka yang mewakili rezim Suriah.