REPUBLIKA.CO.ID, Ketua Gabungan Staf Militer AS Martin Dempsey pada Ahad (19/2) mengatakan tantangan keamanan di Suriah berbeda secara geografis dan militer. Intervensi yang dilakukan NATO di Libya, katanya, akan sulit diterapkan di Suriah.

"Suriah adalah tantangan yang sangat berbeda," tegas Dempsey dalam sebuah wawancara CNN.

Militer Suriah, lanjut dia, memiliki kemampuan yang canggih dan terpadu. Begitupula sistem pertahanan udara yang berbeda dengan Libya. "Intervensi di Suriah akan sangat sulit." ungkapnya.

Dempsey juga mengatakan jalan saat ini adalah mendapatkan konsensus internasional. "Bukan berarti mengambil keputusan sepihak melakukan intervensi," ujarnya.

Kendati demikian, ia juga menyatakan kesiapannya jika memang diberi pilihan untuk bertindak di Suriah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika