REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Ribuan warga Pakistan turun ke jalan di Islamabad pada Senin, meneriakkan, "mampus Amerika" dan menuntut perang suci dalam unjuk rasa yang digelar di Islamabad, Senin (20/2).
"Pada hari ini, kita berkumpul di sini untuk menyuarakan kecaman terhadap campur tangan Amerika Serikat di Pakistan," kata Maulana Sami Haq, yang mengelola madrasah garis keras, yang mendidik beberapa pemimpin Taliban.
Hadir pula anggota Hamid Gul, yang memimpin Antar-Badan Sandi Pakistan dalam Perang Tajaan Pakistan pada 1980-an melawan tentara Soviet di Afghanistan, yang memunculkan Alqaidah dan Taliban.
"Unjuk rasa kami adalah terhadap kemungkinan dimulai-kembalinya pasokan NATO, pendudukan oleh Amerika Serikat dan India serta untuk memperkuat pertahanan negara ini," kata Haq kepada AFP.
"Amerika ingin memecah-belah Pakistan," ujarnya.
"Pergilah Amerika, Pergi", "Tidak NATO", "Amerika Angkuh - orang lain juga manusia" dan "rantai perbudakan sekarang putus," demikian bunyi spanduk yang diusung para pengunjuk rasa.
"Teman Amerika Serikat adalah pengkhianat," "Teman Zardari adalah pengkhianat," dan "Teman Karzai adalah pengkhianat," kata kerumunan itu berteriak mengacu kepada presiden Pakistan dan Afghanistan.