REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Inggris berpotensi menghadapi kekeringan parah tahun ini akibat surutnya sungai serta curah hujan dan salju yang rendah selama musim dingin ini, menurut laporan media setempat, Senin (20/2)
Menurut beberapa laporan, sejumlah sungai dan waduk surut akibat rendahnya curah hujan. Tingkat persediaan air saat ini diperkirakan berjumlah 20 persen lebih rendah dari biasanya.
Situasi tersebut memicu Departemen Urusan Lingkungan, Makanan dan Pedesaan Inggris (DEFRA) menyerukan sebuah langkah pencegahan untuk menghadapi ancaman kekeringan terparah di Inggris sejak 1976.
Menteri Lingkungan Inggris Caroline Spelman dalam sebuah pertemuan yang membahas kekeringan, Senin, mengatakan Inggris tengah menghadapi musim dingin kering kedua yang berimbas terhadap sektor pertanian.
Untuk mencegah kekeringan, sejumlah pejabat dan tim ahli telah diminta memberikan saran seperti mengalirkan air dari wilayah utara yang relatif lebih subur ke wilayah selatan yang dilanda kekeringan dan menghentikan kebocoran air.
Menurut Spelman, perusahan pengairan telah berupaya untuk menekan kebocoran air tersebut hingga 36 persen sejak 1990an. Selain itu, kemungkinan untuk menggunakan selang di rumah juga marak dibincangkan tahun ini, katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika