REPUBLIKA.CO.ID, KANO - Sedikitnya 30 orang tewas ketika gerilyawan melepaskan tembakan dan meledakkan bom di sebuah pasar di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut, Senin (20/2).
Orang-orang bersenjata yang diyakini anggota Boko Haram menyerbu pasar Boga dan memberondongkan tembakan secara membabi-buta. Banyak wanita dan anak-anak yang tewas.
"Jumlah korban tewas tidak mungkin kurang dari 30," kata seorang perawat di rumah sakit Maiduguri kepada AFP, Selasa (21/2).
Militer mengkonfirmasi serangan terhadap pasar itu namun membantah kematian sipil dan mengatakan, pasukan keamanan membunuh delapan penyerang dan dengan aman meledakkan bom-bom yang dipasang kelompok itu.
"Sekitar pukul 13.30 (pukul 19.30 WIB) di pasar Baga, Maiduguri, sejumlah orang bersenjata yang diduga anggota Boko Haram menyerang dan menembaki warga sipil di pasar itu," kata Letkol Hassan Mohammed, juru bicara satuan khusus militer di kota itu.
Ia menambahkan, beberapa orang cedera namun tidak ada kematian sipil pada saat ini. Militer segera datang untuk mengamankan situasi dan dengan aman meledakkan tiga bom yang dipasang oleh anggota-anggota sekte itu dan membunuh delapan anggota mereka.
Namun, seorang pedagang yang mengaku bernama Mairami mengatakan, enam orang bersenjata menyerbu pasar makanan dan komoditas itu dan memberondongkan tembakan secara membabi-buta. Sedikitnya 30 orang yang mencakup wanita dan anak-anak tewas.
Seorang pedagang lain bernama Gona memberikan penjelasan yang sama mengenai serangan di kota yang menjadi markas Boko Haram itu.
Penyerang menuduh pedagang bersekongkol dengan militer, setelah penangkapan seorang anggota Boko Haram pekan lalu di pasar itu.
Sehari sebelumnya, Ahad (19/2), sejumlah orang cedera dalam ledakan di dekat sebuah gereja di luar ibu kota Nigeria.
Petugas penyelamat mengatakan, lima orang cedera dalam ledakan itu, yang terjadi di dekat gereja Christ Embassy di kota Suleija, namun tidak ada korban tewas yang dilaporkan.
Nigeria dilanda kekerasan setelah serangan Natal 2011 yang menewaskan sedikitnya 44 orang dan dituduhkan pada kelompok muslim garis keras Boko Haram. Serangan Natal yang merenggut banyak korban itu meningkatkan kekerasan sektarian di Nigeria, termasuk pemboman paling mematikan di Kano, Nigeria utara, bulan lalu.
Boko Haram meluncurkan aksi kekerasan pada 2009 yang ditumpas secara brutal oleh militer yang menewaskan sekitar 800 orang dan menghancurkan masjid serta markas mereka di kota Maiduguri, Nigeria timurlaut. Kelompok itu tidak aktif selama sekitar satu tahun dan kemudian muncul lagi pada 2010 dengan serangkaian pembunuhan.