REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Jepang ternyata belum mencapai kesepakatan memberhentikan atau memotong impor minyak Iran, Selasa (21/2). Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Jepang, Yukio Edano kepada surat kabar Jepang Yomiuri.
Dalam surat kabar Yomiuri, Edano mengatakan, Jepang belum sampai pada kesepakatan berapa persen kesiapan Tokyo memotong impor minyak tersebut. "Kami erat bernegosiasi dengan Amerika Serikat dan bergerak maju menuju saling pengertian, tetapi kami tidak mencapai kesimpulan," kata Edano.
Menteri Luar Negeri Jepang, Koichiro Gemba menguatkan kepastian belum adanya kesepakatan jepang memotong impor minyak Iran. Ia mengatakan tidak ada persetujuan hingga kini, dan belum tercapai kesepakatan. "Pembicaraan alot di internal pemerintahan sedang berlangsung," ujar seorang pejabat Kementrian Luar Negeri Jepang.
Walaupun Washington sudah mendesak Tokyo untuk segera memutuskan, persetujuan persentase pemangkasan impor minyak Iran. Ternyata Jepang masih rasional dan menunggu, karena penurunan impor minyak dapat menimbulkan risiko bagi perekonomian Jepang. Akibat ketergantungan impor energi setelah gempa dan tsunami tahun lalu, dan menyebabkan berkurangnya pasokan energi negeri sakura ini.