REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- - Iran melancarkan pelatihan pertahanan udara selama empat hari untuk melatih perlindungan bagi instalasi negara yang penting --khususnya instalasi nuklir, demikian lapor Kantor Berita Fars di Iran Senin (20/2). Pelatihan yang dilakukan di Iran selatan mengikutsertakan beragam sistem rudal, radar serta sejumlah pesawat.
Angkatan Darat dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) juga melancarkan pelatihan militer yang bernama Valfajr pada Ahad di kawasan gurun di Iran tengah dan di provinsi tengah Yazd.
Fars, yang mengutip Panglima Pengawal Revolusi Mayor Jenderal Mohammad Ali Jaffari mengatakan "Pelatihan perang dilancarkan setelah adanya ancaman dan agresi dari Amerika Serikat, terutama invasinya terhadap negara tetangga dan kawasan regional".
Sementara itu spekulasi Israel diduga mempersiapkan penyerangan terhadap ekporter minyak nomor dua di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tersebut juga berkembang pada beberapa pekan terakhir.
Hal itu dilakukan Israel untuk mencegah apa yang dipandangnya sebagai 'ancaman serius' bagi keamanan negaranya sementara AS menyangkal untuk melakukan penyerangan.