Selasa 21 Feb 2012 13:21 WIB

Korsel Minta Dukungan PBB Bagi Pengungsi Korut di Cina

Korea Utara dan Korea Selatan (ilustrasi)
Korea Utara dan Korea Selatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan akan meminta dukungan internasional pada pertemuan PBB pekan depan dalam usaha menyelamatkan pengungsi Korea Utara yang ditahan di Cina dan menghadapi pemulangan, kata kementerian luar negeri, Selasa.

Para aktivis dan anggota-anggota parlemen mengatakan sekitar 30 warga Korea Utara akan dipulangkan kendatipun mereka menghadapi hukuman berat apabila pulang ke negara mereka.

Kementerian luar negeri tidak mengonfirmasikan jumlah pengungsi itu. Tetapi seorang juru bicara mengatakan Seoul berulang-ulang mendesak Beijing tidak memulangkan sedikitnya 10 orang yang dikonfromasikan ditahan di kota Shenyang, Cina timur laut bulan ini.

"Karena diskusi bilateral kami (dengan Cina) tidak berlangsung mulus, kami akan melakukan usaha-usaha dukungan internasional melalui berbagai saluran termasuk UNHCR (Komisi Tinggi PBB Urusan Pengungsi)," katanya kepada AFP.

Para diplomat Seoul akan mengutarakan masalah itu untuk mejamin keselamatan para pengungsi Korut itu dalam pertemuan UNHCR di Jenewa pekan depan, katanya, tetapi tidak secara khusus mengecam Cina.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengecam kebijakan China yang akan memulangkan para warga Korut yang dianggap Beijing sebagai migran ekonomi itu bukannya memberi mereka status pengungsi.

Juru bicara itu juga mengonfirmasikan laporan media bahwa 11 pengungsi Korut terkurung di kosulat-konsulat Korsel di Beijing dan Shenyang selama hampir tiga tahun karena Cina menolak mengizinkan mereka menuju Korsel.

"Mereka datang untuk meminta bantuan (Korsel). Sekarang,tidak ada jalan bagi mereka untuk keluar dari sana," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement