Selasa 21 Feb 2012 16:20 WIB

AS Kini Jadi 'Judeo-Christian-Muslim Nation'

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Muslim Amerika (ilustrasi).
Foto: AP
Muslim Amerika (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada hikmah dibalik peristiwa. Prinsip tersebut dialami betul oleh muslim Amerika Serikat (AS). Selepas tragedi 9/11, masyarakat AS mulai mencari tahu tentang Islam dan akhirnya sebagian dari mereka mulai menerima Islam menjadi bagian dari keberagaman AS.

Imam Masjid Al-Hikmah, New York, Shamsi Ali, mengatakan sekarang ini umat Islam semakin solid dan kuat. Bahkan, umat Islam AS mulai diterima secara luas.

"Dalam bidang politik, kita punya perwakilan muslim. Ada pula muslimah, yakni Dalia Mogahed menjadi staf Gedung Putih. Lalu Presiden Obama mengangkat duta besar AS untuk OKI, Nasheed Zain," kata dia saat berbincang dengan Republika.co.id, Selasa (21/2).

Contoh lain, saat ini ada sekitar 1.500 muslim menjadi polisi New York. Di bidang pendidikan, sekitar 120 muslim bersekolah di New York. "Jadi Islam semakin kuat dan diakui," kata dia.

Mengapa diakui? Sebab, kata dia, komunitas Yahudi AS pun sudah mengakui keberadaan muslim. Memang, lanjutnya, ada segelintir Yahudi yang menolak eksistensi komunitas muslim. Yang lebih penting, kini dalam setiap acara keagamaan, muslim AS selalu ambil bagian. Padahal dahulu tidak dianggap sama sekali.

"Jadi , AS tidak lagi menjadi Judeo-Christian Nation, melainkan menjadi Judeo Christian Muslim Nation," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement