Selasa 21 Feb 2012 21:20 WIB

12 Tewas dalam Ledakan di Homs

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Ramdhan Muhaimin
Anggota militer Suriah/Ilustrasi
Foto: www.militaryphotos.net
Anggota militer Suriah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AMAN - Pasukan yang dikendalikan pemerintah Suriah kembali menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 100 lainnya ketika melepaskan tembakan artileri berat di sebuah distrik yang dikuasai pemberontak di kota Homs, Selasa (21/2).

"Tentara Pembebasan Suriah tidak membiarkan tentara memasuki Baba Amro.Mereka justru menembakkan artileri 130 mm secara membabi-buta," kata aktivis Nader al-Husseini. 

Ia menambahkan, dua anak termasuk dalam korban yang tewas. Belum ada konfirmasi terkait laporan tersebut.

Pasukan pemerintah dengan senjata lengkap dan di bawah kendali petugas Alawit berusaha memasuki wilayah muslim Suni di Baba Amro sejak 3 Februari. Homs dikenal sebagai basis kelompok anti-Assad. 

Menurut sumber oposisi, sejumlah tank ditempatkan di distrik Inshaat yang berseberangan dengan Baba Amro. Video amatir yang diposting online menunjukkan apa yang aktivis katakan sebagai lempengan logamberjatuhan di Baba Amr. Asap hitam mengepul dari daerah pemukiman. Saluran telepon dan koneksi internet terputus sehingga sulit untuk mendapatkan akses langsung dari warga Homs.

Sekitar 60 persen dari 100 ribu penduduk Baba Amro telah meninggalkan kawasan tersebut. Wilayah itu terhubung dengan beberapa desa yang mempunyai sekitar 30 sampai 40 persen kaum minoritas Alawit.

Duta Besar PBB Rusia Vitaly Churkin mengatakan Rusia akan mengajukan proposal di Dewan Keamanan PBB dalam beberapa hari mendatang mengenai bantuan kemanusiaan ke Suriah, kantor berita Itar-Tass melaporkan, seperti dikutip dari AP, Selasa (21/2).

Churkin mengatakan kepada televisi Vesti 24 pada Senin bahwa dewan bisa melakukan langkah konkret untuk mengatasi persoalan kemanusiaan dan agar Damaskus mengizinkan Palang Merah membawa bantuan kemanusiaan di beberapa daerah.

Berdasarkan data dari PBB, jumlah korban tewas hingga 2011 mencapai 5.400 orang. Sejak Januari ratusan jiwa melayang. Lembaga Komite Koordinasi Lokal melansir data lebih dari 7.300 orang tewas sejak Maret tahun lalu. Jumlah tersebut tidak bisa dikonfirmasi sebab Suriah melarang hampir semua jurnalis dan organisasi hak asasi manusia beroperasi di sana.

Di Provinsi Hama, tentara bersenjata lengkap dengan mengendari bus militer menyerbu beberapa desa. Mereka juga menahan sejumlah orang. Seorang pria berusia 32 tahun tewas tertembak di pos keamanan setempat.

sumber : Reuters, AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement