REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Kondisi di Somalia semakin memanas setelah gerilyawan Shabaab mendeklarasikan bergabungnya mereka dengan Alqaidah dalam memerangi pemerintah sementara Somalia dukungan PBB dan pasukan Uni Afrika yang dibiayai Negara barat.
Untuk itu, Dewan Keamanan PBB akan melakukan pemungutan suara guna menambah pasukan penjaga perdamaian di Afrika menjadi 17.000 tentara. Pemungutan suara akan dilakukan Rabu (22/2) sebelum konferensi internasional di London.
Pasukan Uni Afrika di Somalia, AMISOM saat ini berjumlah 12.000 tentara. Nantinya, penambahan 5000 tentara akan disebar ke daerah baru Somalia untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan bersama pasukan keamanan Somalia untuk mengurangi ancaman yang ditimbulkan oleh Shehaab dan kelompok oposisi bersenjata.
"AMISOM memerlukan strategi militer yang jelas untuk meningkatkan kampanye ini dan memiliki sedikit harapan bahwa pemerintah akan bekerja," komentar seorang diplomat Barat dari fokus internasional baru di Somalia.
Tidak hanya menambah personel Uni Afrika, DK PBB juga akan berusaha melarang perdagangan arang dari Somalia yang selama ini digunakan gerilyawan Shahaab untuk mengumpulkan uang. Tindakan ini menyebabkan krisis lingkungan di Negara tersebut.
Dewan Keamanan memerintahkan pemerintah Somalia mengambil "langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah ekspor arang" dan bagi semua anggota PBB juga harus menghentikan perdagangan arang dari Somalia.