Rabu 22 Feb 2012 03:58 WIB

Rusia Tolak Berpartisipasi jadi ‘Sahabat Suriah’

protes Intervensi AS di Suriah (ilustrasi)
protes Intervensi AS di Suriah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menolak berpartisipasi dengan sejumlah Negara barat lainnya seperti Perancis dan Amerika Serikat dalam membantu menyelesaikan kerusuhan di Suriah dalam ‘Sahabat Suriah’. Rusia menyebut agenda pertemuan yang akan dilakukan Jumat (24/2) mendatang di Tunisia tidak jelas.

"Undangan untuk pertemuan kelompok 'Sahabat Suriah' di Tunisia itu telah diterima. Namun, ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban untuk mengartikulasikan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Alexandr Lukashevich.

Satu hal yang dilihat Rusia, dalam laporan yang mereka terima, tidak semua pihak yang berkonflik di Suriah akan hadir dalam pertemuan.

“Kelompok-kelompok oposisi separatis telah diundang ke Tunisia, namun tidak ada perwakilan dari pihak pemerintah Suriah. Itu berarti, kepentingan mayoritas penduduk Suriah yang mendukung pemerintah tidak akan diwakili,” terang Lukashevich.

Hal ini ditakutkan Rusia akan menyerupai 'Kelompok Kontak Libya' yang memiliki tujuan mendukung hanya satu sisi konflik internal.

"Menurut laporan, dokumen akhir dari pertemuan tersebut telah disusun oleh kelompok kecil negara, sementara peserta lain akan diminta hanya untuk menjadi stempel belaka," tandas Lukashevich.

Kerusuhan di Suriah sendiri terjadi sejak Maret 2011 lalu dimana masyarakat Suriah ingin agar Presiden Suriah, Bashar al-Assad mundur. Akibat kerusuhan ini banyak menewaskan masyarakat serta demonstran yang damai maupun bukan.

 

sumber : Antara/Xinhua-0ana
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement