Rabu 22 Feb 2012 18:31 WIB

Takut Diserbu Warga, Kedubes AS di Afghanistan Tutup Sejak Pagi

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Ribuan warga Afghanistan yang marah akibat pembakaran Alquran, yang dilakukan tentara Amerika Serikat (AS), membuat kedutaan Amerika di Afganistan ketakutan. Kedutaan AS sejak Rabu (22/2) pagi ditutup ketika ribuan warga Afganistan turun ke jalan di hari kedua protes pembakaran Alquran.

Kedutaan AS di Afganistan bahkan meminta tidak merusak kedutaan. "Tolong, semua orang, jangan dirusak Kedutaan AS," sebuah tweet dari kedutaan AS. Pejabat Kabul, pada Rabu (22/2) mengatakan, ribuan orang telah berkumpul di luar Camp Phoenix di timur kota Jalalabad, pada demo hari kedua ini.

Pasukan keamanan menembakkan tembakan ke udara untuk membubarkan ratusan demonstran di luar kompleks perumahan warga asing. Warga berteriak di pinggiran Kabul, dengan meneriakkan 'Matilah Amerika'. Pejabat rumah sakit setempat mengatakan sepuluh demonstran telah mengalami luka tembak, dan satu dalam kondisi kritis.

Komandan pasukan internasional NATO AS di Afghanistan, Jenderal John Allen telah meminta maaf atas pembakaran buku Islam termasuk Alquran. Permintaan maaf pun telah diucapkan Gedung Putih dan PBB. "Kami meminta maaf kepada rakyat Afghanistan dan tidak menyetujui perilaku tersebut apapun alasannya," pernyataan Gedung Putih. Amri Amrullah Sumber: metro.co.uk

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement