Rabu 22 Feb 2012 21:26 WIB

Giliran Tiga Tentara Asal Georgia Tewas di Afghanistan

Tentara Amerika Serikat yang tergabung dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO berjalan melewati bangkai kendaraan usai serangan bom di Kandahar, Kabul, Afghanistan, Kamis (19/1).
Foto: AP/Allauddin Khan
Tentara Amerika Serikat yang tergabung dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO berjalan melewati bangkai kendaraan usai serangan bom di Kandahar, Kabul, Afghanistan, Kamis (19/1).

REPUBLIKA.CO.ID, TBILISI  - Jumlah tentara asing yang tewas di Afghanistan terus bertambah. Tiga tentara Georgia tewas di Afghanistan saat bertugas bersama pasukan pimpinan NATO memerangi Taliban. Demikian disampaikan kementerian pertahanan di Tbilisi, Rabu (22/2).

"Prajurit Georgia itu tewas saat melaksanakan tugas tempur. Kendaraan tempur mereka meledak sesudah serangan pemberontak," kata pernyataan kementerian tersebut.

Pernyataan itu mengatakan bahwa ketiga kopral tersebut, yaitu Valiko Beraia, Ruslan Meladze, dan Paata Kacharava, meninggal di propinsi bergolak Helmand.Kematian mereka membuat jumlah tentara Georgia tewas di Afghanistan menjadi 15 orang.

"Ini pukulan sangat menyakitkan bagi saya, terutama setelah kunjungan saya baru-baru ini ke Afghanistan, tempat saya melihat betapa berani mereka menghadapi tugas sangat berbahaya," kata pernyataan Presiden Georgia Mikheil Saakashvili.

Saakashvili bertemu dengan pasukan di propinsi Helmand pada Senin (20/2). Saakashvili mengatakan pengalaman mereka memperkuat tentara saat musuh menduduki bagian dari tanah air, yang merujuk pada kehadiran tentara Rusia di propinsi pemberontak Georgia, Abkhazia dan Ossetia Selatan.

Georgia, bekas Soviet, adalah sekutu setia Amerika Serikat dengan nafsu bergabung dengan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO dan memiliki lebih dari 900 tentara di Afghanistan, penyumbang terbesar dari negara kecil berpenduduk 4,4 juta orang.

Parlemen Georgia pada Desember 2011 memutuskan mengirim batalion tambahan ke Afghanistan, yang hampir dua kali lipat satuan negara itu di sana.

Sekitar 130.000 tentara dari lebih dari 40 negara di Afghanistan bersama pasukan pemerintah negara terkoyak perang itu melawan gerilyawan pimpinan Taliban.NATO menyerahkan keamanan kepada pasukan Afghanistan menjelang penarikan seluruh pasukan tempurnya pada akhir 2014.

Sejumlah 711 tentara asing tewas untuk seluruh 2010, yang menjadikan tahun itu paling mematikan bagi pasukan asing di Afghanistan.

Sejumlah 2.898 tentara asing tewas di Afghanistan sejak serbuan pada 2001, dengan Amerika Serikat menderita korban terbanyak dengan 1.901 orang, diikuti Inggris dengan 398, Kanada (158), Prancis (82), Jerman (53), Italia (45), Denmark (42), Polandia (35), Spanyol (34), Australia (32), Belanda (25), dan sisanya dari negara lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement