REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL - Pemerintah Eropa telah membuka pintu untuk menawarkan 'keringanan utang' (debt relief) bagi tetangga Arab di Afrika utara seperti Mesir. Hal itu diungkapkan Uni Eropa dan sumber-sumber pemerintah, Rabu (22/2).
"Negara-negara anggota akan mengkaji kemungkinan menggunakan keringanan utang sebagai sinyal perubahan di sepanjang pesisir selatan Mediterania, kesimpulan akan dibuat untuk para pemimpin Uni Eropa untuk disetujui pada pertemuan puncak 1-2 Maret," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Rencana tersebut muncul nyaris 24 jam setelah pemerintah zona euro mendukung sebuah pengurangan utang negara Yunani yang dipegang investor swasta, yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan harapan dapat mengurangi beban utang Athena hampir sepertiganya, sekitar 107 miliar euro (141 juta dolar AS).
"Diperkirakan sebuah diskusi kuat," kata seorang pejabat senior Uni Eropa tentang kemungkinan persyaratan keringanan utang yang dapat diberikan dengan imbalan reformasi demokrasi dan persyaratan khusus perdagangan.
Idenya adalah mendapatkan mata uang satu tahun dari awal 'Arab Spring' (Musim Semi Arab) dengan 'kemajuan pesat' yang dituntut oleh para pemimpin Uni Eropa, deklarasi KTT mengatakan pada negosiasi atas Perjanjian Perdagangan Bebas antara Uni Eropa dan negara dari "lingkungan selatan."
"Kita perlu melihat siapa lagi yang menunjukkan tekad di sini, siapa yang netral pada tahap ini dan siapa yang akan memasang penentangan," kata pejabat Uni Eropa.
"Tidak ada yang benar-benar berbicara tentang angka lagi, Komisi Eropa tidak akan datang dengan proposal selesai sampai April," kata seorang pejabat sebuah pemerintahan negara.
Namun, sumber ini mengatakan "miliaran dolar" akhirnya bisa dipertaruhkan.