Kamis 23 Feb 2012 22:46 WIB

Suu Kyi Dekati Suku Myanmar Utara

Aung San Suu Kyi
Foto: AP
Aung San Suu Kyi

REPUBLIKA.CO.ID, NAMTEE - Pemimpin pendukung demokrasi Aung San Suu Kyi pada Kamis (23/2) menyeru persatuan di antara kelompok suku berbeda Myanmar ketika berkampanye di wilayah terlanda kemelut di bagian pedalaman utara negara itu.

Ribuan orang menyambut penerima Nobel Perdamaian itu di negara bagian paling utara, Kachin, tempat pertempuran berdarah pasukan pemerintah dengan gerilyawan suku kecil membuat puluhribuan orang mengungsi sejak pertengahan 2011.

"Kita tidak bisa melupakan bahwa negara kita adalah persatuan," kata Suu Kyi dalam pidato di kota Namtee untuk menggalang dukungan bagi partainya, Liga Bangsa untuk Demokrasi (NLD), menjelang pemilihan umum sela pada 1 April.

"Kita merebut kemerdekaan karena kelompok suku bersatu untuk bekerja sama. Untuk mencapai demokrasi, semua suku harus bekerja dalam kesatuan," katanya.

Pemilihan umum itu, tempat Suu Kyi untuk pertama kali berusaha merebut kursi parlemen untuk daerah pemilihan dekat Yangon, dipandang sebagai kunci ujian tekad pemerintah dukunagn tentara bagi perubahan baru lahir.

Suu Kyi -kadangkala tidak dipercaya suku kecil- menyeru pengakhiran segera kekerasan di Kachin. Suu Kyi mencoba untuk memupuk citra sebagai pemimpin 'Bamar' pertama dan terutama, kata pakar Myanmar Renaud Egreteau, pembantu mahaguru di Universitas Hongkong, merujuk pada kelompok suku utamma di negara itu.

"Wacana selalu digunakannya adalah pemimpin bangsa, yang menggambarkannya sebagai pemersatu seluruh rakyat," katanya kepada kantor berita Prancis AFP.

"Tapi, pada dasarnya, kedudukan Suu Kyi sangat sulit melampaui pesan sederhana menyeru pembicaraan dan rujuk bangsa," katanya.

Perang saudara melanda sebagian Myanmar sejak merdeka pada 1948. Pengakhiran sengketa dan dugaan pelanggaran hak asasi melibatkan pasukan pemerintah adalah kunci tuntutan negara Barat, yang menjatuhkan hukuman kepada penguasa itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement