REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Penasehat senior untuk Pemimpin Tinggi Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ali Akbar Velayati, menegaskan, keputusan Iran untuk menghentikan penjualan minyak kepada perusahaan Inggris dan Prancis adalah pelajaran berharga bagi Uni Eropa yang memberlakukan sanksi terhadap Tehran.
"Itu tindakan yang benar, dan akan menghukum negara-negara Eropa, sehingga mereka tidak akan lagi mengadopsi langkah-langkah seperti embargo minyak Iran," kata AVelayati, Kamis (23/2).
Pada tanggal 19 Februari, Kementerian Perminyakan Iran mengumumkan telah menghentikan ekspor minyak ke perusahaan Inggris dan Prancis dalam menanggapi embargo Uni Eropa terhadap sektor minyak Iran.
Uni Eropa sepakat untuk melarang impor minyak Iran dan membekukan aset Bank Sentral Iran di benua itu dalam upaya untuk menekan Tehran atas program nuklirnya